Katalog Guru Bangsa Tjokroaminoto

7.2
Perekam suara
Penata kamera
Sinopsis

Oemar Said Tjokroaminoto (Tjokto) yang lahir dari kaum bangsawan Jawa dengan latar belakang keislaman yang kuat, tidak diam saja melihat kondisi kemiskinan rakyat dan kesenjangan sosial selepas Tanam Paksa dan awal Politik Etis sekitar tahun 1900. Ia berani meninggalkan status kebangsawanannya dan bekerja sebagai kuli pelabuhan.

Tjokro berjuang dengan membangun organisasi Sarekat Islam, organisasi resmi bumiputera pertama terbesar, yang mempunyai sampai dua juta anggota. Ia berjuang untuk menyamakan hak dan martabat masyarakat bumiputera yang terjajah. Perjuangan ini menjadi awal lahirnya tokoh dan gerakan kebangsaan.

Tjokro adalah intelektual, pandai bersiasat, mempunyai banyak keahlian, termasuk jago silat, ahli mesin dan hukum, penulis surat kabar yang kritis, orator ulung yang mampu menyihir ribuan orang, membuat pemerintah Hindia Belanda khawatir, dan bertindak untuk menghambat laju gerak Sarekat Islam. Perjuangan Tjokro lewat organisasi Sarekat Islam juga terancam oleh perpecahan dari dalam organisasi itu sendiri.

Rumah Tjokro di Gang Peneleh, Surabaya, terkenal sebagai tempat bertemunya tokoh-tokoh bangsa Indonesia kelak. Di rumah sederhana yang berfungsi sebagai rumah kos yang dikelola oleh istrinya, Suharsikin, Tjokro mempunyai banyak murid muda yang kemudian mempunyai jalan perjuangannya masing-masing, meneruskan cita-cita Tjokro: bangsa bermartabat, terdidik, dan sejahtera. Salah satu muridnya di Peneleh adalah proklamator kemerdekaan Indonesia, Soekarno